Cara merawat CVT mobil perlu diperhatikan dengan baik oleh pecinta otomotif. CVT itu sendiri merupakan singkatan dari Continuosly Variable Transmission. Sistem transmisi ini mampu menguntungkan setiap penggunanya apabila meninjau dari segi fungsinya.
Hal ini karena sistem transmisi tersebut memungkinkan perpindahan gigi jadi terasa lebih halus. Saat memindahkan gigi juga tidak ada jeda. Oleh karena itu, pastikan merawatnya dengan baik agar selalu fungsional.
majorworld.com
Continuously Variable Transmission (CVT) atau Transmisi Variabel Kontinu adalah sistem transmisi yang mengubah rasio melalui penggunaan dua pulley (puli) dan sabuk baja. Berbeda dengan transmisi manual maupun otomatis konvensional, sistem ini tidak menggunakan deretan gigi.
Setiap pulley memiliki diameter yang dapat membesar atau mengecil. Perubahan diameter inilah yang berfungsi sebagai pengganti rasio gigi. Karena perpindahannya berlangsung secara terus-menerus, perpindahan rasio terasa halus tanpa hentakan.
CVT mampu menjaga putaran mesin tetap optimal dengan cara menyesuaikan rasio transmisi secara otomatis sesuai kecepatan kendaraan. Hasilnya, kerja mesin menjadi lebih efisien sekaligus lebih hemat bahan bakar.
Sistem transmisi variabel kontinu pertama kali ditemukan pada tahun 1879 oleh Milton Reeves, pelopor industri otomotif di Amerika Serikat. Awalnya, sistem ini digunakan pada mesin gergaji, sebelum kemudian dikembangkan dan diterapkan pada kendaraan. Zenith Graduate 6HP tercatat sebagai kendaraan pertama yang menggunakan teknologi CVT.
CVT yang dirawat sebaik mungkin tidak hanya bisa selalu fungsional saja, melainkan juga meningkatkan performanya. Komponen ini juga bisa lebih awet untuk pemakaian jangka panjang. CVT yang terawat turut meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna selama mengendarai mobil.
Perihal bagaimana cara merawatnya pun cukup mudah dan beragam. Pastikan tidak hanya mengetahuinya saja, namun juga mau mempraktikkannya. Langsung saja, berikut beberapa caranya.
Salah satu cara merawat CVT mobil yaitu dengan mengganti oli transmisinya secara berkala. Jika dibandingkan dengan transmisi konvensional, penggantian oli CVT memang lebih sering. Saat menggantinya pun, perlu menyesuaikan dengan ketentuan pabrikan.
Pengguna perlu lebih sering mengganti olinya apabila mobil sering terjebak macet. Namun jika tidak terkena macet, bisa menggantinya saat mobil sudah menempuh jarak 30.000 km sampai 50.000 km. Apabila rutin mengganti oli transmisinya, maka sistemnya bisa bekerja secara maksimal.
Tips perawatan berikutnya yaitu dengan membersihkan roller dan kampas secara rutin. Pecinta otomotif perlu memastikan tidak ada kotoran lagi yang menempel di bagian tersebut. Hal ini karena kotoran bisa memicu kerusakan pada komponen ini.
Karena hal itu, usia pakai komponen jadi lebih singkat. Apabila bagian otomotif menemukan ada indikasi kerusakan atau aus pada komponen ini, pastikan segera menggantinya. Alhasil, kenyamanan dan keselamatan selama berkendara jadi tak terganggu.
Cara merawat CVT mobil juga bisa dilakukan dengan menyesuaikan batas maksimal bebannya. Tiap pabrikan memang sudah menyematkan batas beban maksimal yang bisa dibawa mobil. Pastikan mencermati batas beban maksimal tersebut supaya usia pakai CVT jadi lebih lama.
Untuk tahu berapa batas beban maksimalnya, bisa lihat dari buku pedoman. Pihak dealer biasanya memberikan buku pedoman tersebut saat pecinta otomotif membeli mobil. Berbicara mengenai batas beban maksimal, sebenarnya tidak hanya berkaitan dengan penumpang di mobil saja.
Akan tetapi, masih ada banyak hal lainnya yang perlu diperhatikan. Mulai dari pemasangan bumper besi, roof rail dan lain sebagainya. Aksesoris tersebut memang bisa menambah bobot mobil.
Apabila memastikan batas maksimalnya sesuai dengan beban mobil, maka bisa mendapatkan sejumlah dampak positif. Mulai dari peningkatan kinerja mobil sampai dengan efisiensi bahan bakar.
Sebelum menggunakan kendaraan, baik itu motor ataupun mobil, memang perlu memanaskan mesinnya terlebih dulu. Kebiasaan ini bisa dilakukan selama beberapa menit saja. Adapun tujuannya ialah untuk mendapatkan suhu kerja mesin yang ideal. Bukan hanya itu saja, kebiasaan ini juga bertujuan supaya sistem transmisinya bisa terlumasi dengan baik.
Overheat merupakan istilah yang merujuk pada panas berlebihan pada mobil. Pastikan mobil tidak mengalaminya sebagai salah satu bentuk cara merawat CVT di dalamnya. Hal ini karena panas berlebih bisa memicu kerusakan yang parah pada mobil.
Transmisi CVT juga bisa ikut terdampak. Maka dari itu, pastikan berupaya untuk mencegah overheat. Caranya ialah memastikan transmisi CVT tetap dalam suhu yang aman.
Karena hal itu, mobil tidak akan mengalami overheating meski berkendara dengan kondisi terlalu berat. Mobil maupun transmisi CVT di dalamnya juga tetap aman walaupun menempuh perjalanan saat panasnya menyengat. Cara lainnya yaitu dengan memanfaatkan radiator transmisi tambahan. Radiator ini efektif untuk mendinginkan fluida transmisinya.
Transmisi CVT bisa selalu fungsional dan awet untuk pemakaian jangka panjang apabila pecinta otomotif memahami posisi tuasnya. Pastikan posisi tuasnya tepat. Apabila salah dalam memposisikannya, maka bisa memicu masalah pada transmisi tersebut.
Pahami pula bahwa transmisi CVT memungkinkan kendaraan untuk melewati medan jalan yang lurus. Mengetahui hal itu, tentu perlu lebih cermat dalam memilih medan jalan. Jangan gunakan mobil yang memiliki transmisi CVT untuk melewati medan terjal dan menanjak. Hal ini hanya akan merusak CVT.
Mengecek tegangan sabuk CVT termasuk salah satu cara merawat transmisi mobil. Ketika mengeceknya, pastikan tegangan sabuk CVT tersebut sudah tepat. Dalam artian, tegangan sabuknya tidak terlalu longgar ataupun terlalu kencang.
Apabila tegangannya tidak sesuai, maka bisa memicu sejumlah masalah. Untuk itu, sesuaikan tegangan sabuk dengan rekomendasi pabrikan.
Gaya berkendara memang bisa mempengaruhi kualitas transmisi CVT. Agar transmisi CVT tetap berkualitas, awet dan fungsional, hindari mengemudi secara agresif. Jangan terlalu sering menggeber atau mengemudi dengan tergesa-gesa.
Setelah simak uraian di atas, tentu bisa mengetahui beragam cara merawat CVT mobil. Transmisi CVT yang terawat dengan baik bisa membuatnya selalu fungsinya dan tak membahayakan selama mengemudi. Menempuh perjalanan dengan mobil pun jadi terasa lebih aman dan nyaman.
AGYA |
|
1.2 G MT | IDR 192.400.000 |
1.2 G CVT | IDR 207.900.000 |
1.2 G CVT Stylix | IDR 210.500.000 |
ALPHARD |
|
NEW 2.5 G CVT | IDR 1.335.100.000 |
NEW 2.5 G CVT Premium Color | IDR 1.338.600.000 |
NEW 2.5 Hybrid CVT | IDR 1.589.200.000 |
NEW 2.5 Hybrid CVT Premium Color | IDR 1.592.600.000 |
AVANZA |
|
1.3 E MT | IDR 248.200.000 |
1.3 E CVT | IDR 261.600.000 |
1.5 G MT | IDR 268.900.000 |
1.5 G CVT | IDR 282.200.000 |
CALYA |
|
1.2 G MT | IDR 196.000.000 |
1.2 G AT | IDR 209.400.000 |
1.2 G AT Luxury | IDR 211.550.000 |
FORTUNER |
|
SRZ 2.7 GR 4x2 AT Bensin | IDR 569.800.000 |
SRZ 2.7 GR 4x2 AT Bensin PC | IDR 572.500.000 |
SRZ 2.7 GR 4x2 AT Bensin 2 Tone | IDR 574.300.000 |
VRZ 2.8 GR TSS 4x2 AT Diesel | IDR 615.300.000 |
VRZ 2.8 GR TSS 4x2 AT Diesel PC | IDR 618.100.000 |
VRZ 2.8 GR TSS 4x2 AT Diesel 2 Tone | IDR 619.900.000 |
VRZ 2.8 GR TSS 4x4 AT Diesel | IDR 701.300.000 |
HIACE |
|
3.0 Commuter (16 seat) | IDR 563.300.000 |
2.8 Premio (10 seat) | IDR 651.300.000 |
HILUX DC |
|
2.4 E 4X4 MT | IDR 437.000.000 |
2.4 G 4X4 MT | IDR 468.900.000 |
2.4 V 4X4 AT | IDR 517.700.000 |
HILUX RANGGA |
|
Pickup 2.0 Std MT Bensin | IDR 197.500.000 |
Pickup 2.0 Std MT 3 Way Bensin | IDR 198.500.000 |
Pickup 2.0 High MT Bensin | IDR 217.900.000 |
Pickup 2.4 Std MT Diesel | IDR 251.100.000 |
Pickup 2.4 Std MT 3 Way Diesel | IDR 252.000.000 |
Pickup 2.4 High MT Diesel | IDR 282.800.000 |
Pickup 2.4 High AT Diesel | IDR 302.700.000 |
INNOVA ZENIX |
|
2.0 G CVT | IDR 406.800.000 |
2.0 G CVT PC | IDR 409.400.000 |
2.0 V CVT | IDR 448.800.000 |
2.0 V CVT PC | IDR 451.000.000 |
2.0 G HEV CVT | IDR 464.900.000 |
2.0 G HEV CVT PC | IDR 467.800.000 |
2.0 V HEV CVT Modelista | IDR 534.100.000 |
2.0 V HEV CVT Modelista PC | IDR 537.000.000 |
2.0 Q HEV CVT Modelista | IDR 606.700.000 |
2.0 Q HEV CVT Modelista PC | IDR 609.600.000 |
KIJANG INNOVA |
|
2.4 G MT Diesel | IDR 389.100.000 |
2.4 G AT Diesel | IDR 408.100.000 |
RAIZE |
|
1.2 G CVT | IDR 254.300.000 |
1.0 Turbo G CVT | IDR 272.000.000 |
1.0 Turbo GR CVT | IDR 284.900.000 |
1.0 Turbo GR CVT 2 Tone | IDR 287.300.000 |
1.0 Turbo GR CVT TSS 2 Tone | IDR 307.300.000 |
RUSH |
|
1.5 G MT | IDR 286.000.000 |
1.5 G AT | IDR 296.000.000 |
1.5 GR Sport MT | IDR 300.200.000 |
1.5 GR Sport AT | IDR 309.700.000 |
VELOZ |
|
1.5 CVT | IDR 310.300.000 |
1.5 CVT Premium Color | IDR 311.700.000 |
1.5 Q CVT | IDR 318.800.000 |
1.5 Q CVT Premium Color | IDR 320.200.000 |
1.5 Q CVT TSS | IDR 339.200.000 |
1.5 Q CVT TSS Premium Color | IDR 340.500.000 |
VOXY |
|
2.0 AT Premium Color | IDR 605.100.000 |
YARIS CROSS |
|
G 1.5 CVT | IDR 352.600.000 |
S 1.5 CVT TSS GR | IDR 401.500.000 |
S 1.5 CVT TSS GR PC | IDR 404.200.000 |
S 1.5 HEV CVT TSS GR | IDR 440.100.000 |
S 1.5 HEV CVT TSS GR PC | IDR 442.400.000 |
S 1.5 HEV CVT TSS GR PC 2 Tone | IDR 444.800.000 |